TREMBESI / KI HUJAN (ALBIZIA SAMAN)
Pohon trembesi merupakan salah satu jenis tumbuhan di Indonesia yang mempunyai tajuk sangat lebar. Bahkan lebar dan pertumbuhan tajuknya melebihi tinggi tanaman tersebut. Karena tajuknya yang sangat lebar, tanaman ini bermanfaat sebagai pohon peneduh. Tidak hanya itu, tanaman trembesi juga mempunyai bentuk yang cantik, sehingga dijadikan sebagai ornamen untuk mempercantik kota. Tumbuhan ini juga lumayan awam di kalangan masyarakat kita, karena tanaman ini terkadang dapat dijumpai di taman kota yang berada di pinggir jalan. Pohon trembesi ini berumur panjang, bisa hidup sampai ratusan tahun. Pohon trembesi (Albizia saman) tergolong ke dalam keluarga Albizia dan memiliki sinonim latin Samanea saman. Pohon ini juga dikenal dengan nama Monkey pod tree dan Saman. Di Indonesia, pohon trembesi dikenal dengan sebutan yang berbeda di beberapa daerah. Contohnya kayu ambon di daerah Melayu, Ki hujan di Sunda, dan Punggur, Munggur, Trembesi, Meh di daerah Jawa. Akar dari tanaman ini dapat menyerap air tanah dengan kuat, sehingga membuat tajuk dari tanaman ini dapat mengeluarkan air atau tetesan air. Karena itu, pohon trembesi disebut juga sebagai pohon hujan. Ketika cuaca mendung atau gelap, daun dari tumbuhan ini akan menutup dengan bersamaan, sehingga pada saat hujan datang, airnya bisa langsung jatuh menyentuh tanah. Baca juga: Pohon Beringin, Keramat dengan Sejuta Manfaat Klasifikasi Pohon Trembesi Pohon trembesi memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom Plantae Subkingdom Tracheobionta Superdivisi Spermatophyta Divisi Magnoliophyta Kelas Magnoliopsida Subkelas Rosidae Ordo Fabales Famili Fabaceae Genus Samanea Spesies Samanea saman (Jacq.) Merr. Tabel klasifikasi taksonomi trembesi (Samanea saman). Ciri-ciri Trembesi Trembesi mempunyai beragam keunikan morfologi dan karakteristik khusus yang membedakannya dengan spesies lain. Ciri-ciri pohon trembesi diantaranya yaitu: A. Akar Tanaman yang dapat tumbuh besar ini tidak mudah tumbang apabila terkena angin kencang. Dikarenakan, tanaman ini mempunyai akar yang kuat dan mudah untuk menjalar ke dalam tanah. Kondisi ini terkadang membuat masalah, karena akarnya dapat merusak bangunan yang ada disekitarnya. Maka dari itu, untuk menanam pohon trembesi membutuhkan pekarangan atau lahan yang luas. B. Batang Rata-rata ketinggian dari pohon ini adalah 30-40 meter, lingkar pohon kisaran 4,5 meter dan mahkotanya berukuran 40-60 cm. Bentuk batang trembesi tidak beraturan, terkadang bengkok atau menggelembung besar. Warna kulit batang cenderung coklat kehitaman ketika berumur tua. Permukaan kulit kasar, belarur dan nampak seperti terkelupas. Karena bentuknya yang unik membuat pohon ini terlihat berbeda dengan pohon lainnya. Batang pohon trembesi juga sangat kuat dan bercabang-cabang. C. Bunga Bunga trembesi muncul di waktu tertentu (bulan Mei dan Juni), dan mempunyai ciri khas, yaitu berwarna putih disertai bercak merah muda atau merah kekuningan dan panjangnya sekitar 10 cm. Ukuran tabung mahkota yaitu 3,7 cm dan jumlah benang sari sekitar 20 – 30. Panjang benang sari sekitar 3 -5 cm. Bunga trembesi mengeluarkan nektar yang bisa menarik perhatian serangga dan berguna untuk kegiatan penyerbukan. D. Daun Daun trembesi majemuk dan pangkal tangkai berukuran 7–15 cm. Daunnya sangat sensitif terhadap cahaya, ketika cuaca mendung, gelap atau malam, daun dari tanaman ini akan menutup atau berlipat. Fenomena tersebut yang menyebabkan, tanaman ini disebut dengan “Pohon Pukul Lima”. Ukuran daun kecil, kisaran 4–5 cm. berwarna hijau pekat atau hijau tua. Permukaan bagian bawah daun terdapat bulu-bulu kecil dan halus (berbulu atau beludru). Kulit dari pohon ini bertekstur cukup halus dan berwarna abu-abu kecoklatan ketika berusia muda. E. Buah Pohon hujan ini buahnya berbentuk panjang, tetapi sedikit melengkung. Ukuran buah sekitar 10–20 cm, lebar 1,5–2 cm dan tebal 0,6 cm. Pada saat sudah matang, buah trembesi akan terlihat coklat kehitaman. Di dalam buah terdapat 5–25 biji, panjangnya 1,3 cm. daging buahnya sangat lengket dan warnanya coklat kemerahan. Habitat dan Persebaran Pohon Trembesi Trembesi berasal dari benua Amerika. Pohon ini tersebar di kawasan yang beriklim tropis dan sub tropis seperti kawasan Peru, Meksiko, dan Brazil. Tanaman ini mudah beradaptasi dan tumbuh di beberapa wilayah. Pohon trembesi dapat tumbuh optimal di daerah yang mempunyai rata-rata curah hujan 600–3.000 mm per tahun dan di ketinggian 0–300 mdpl. Tingkat pH tanah yang cocok untuk tumbuhan ini sekitar 4,7 – 8,5 dengan sistem perairan yang baik. Tidak hanya itu, dalam waktu singkat, tanaman ini dapat bertahan di lahan yang tergenang air. Terlebih lagi, pohon trembesi juga mempunyai keunikan lain, yaitu dapat menghadapi cuaca ekstrem, seperti 2 – 4 bulan kering dengan suhu 20℃-38℃. Penyebaran tanaman ini di Indonesia sangat luas, hampir menyeluruh dari kawasan Jawa hingga sunda. Pohon ini tersebar di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Selain Jawa dan Sunda, penyebaran tanaman ini juga masuk ke wilayah Asia yaitu Malaysia (Pohon Pukul Lima), India (Vilayati Siris), Thailand (Jamjuree), dan Vietnam (Cay Mura). Baca juga: Pohon Bakau: Jenis, Ciri-ciri dan Manfaat Bakau untuk Kehidupan Manfaat Pohon Trembesi Tumbuhan yang mempunyai tajuk besar ini sering dimanfaatkan sebagai tempat untuk berteduh. Namun, pohon ini juga mempunyai manfaat lain. Menurut jurnal Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pohon trembesi mempunyai beberapa manfaat, yaitu: Pohon trembesi dapat menjadi tempat pencadangan air bagi lingkungan sekitarnya, karena akarnya yang lebar dan daya serap yang kuat akan air yang terkandung dalam tanah. Sehingga, pohon ini cocok untuk konservasi air di daerah pegunungan dan dataran rendah. Kayu trembesi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan karena kokoh. Biji tanaman ini terkadang dikonsumsi oleh masyarakat sebagai cemilan. Air rebusan dari biji ini juga diyakini sebagai obat pencuci perut. Dikarenakan daunnya yang lebar, daun pohon ini diperkirakan dapat menyerap emisi karbon dioksida sebesar 28.442 kg per pohon di setiap tahunnya. Karena daya serap daunnya yang kuat, tanaman ini juga bermanfaat untuk lingkungan dan dapat membantu reboisasi hutan. Tidak hanya itu, daunnya juga bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal. Meskipun mempunyai manfaat yang banyak, pohon trembesi jarang dibudidayakan atau sedikit sulit ditemukan di kawasan lingkungan warga. Sebab akar dari tanaman ini sangat kuat, tumbuh melebar dan muncul ke permukaan. Kondisi itu dapat merusak bangunan yang ada disekitarnya, sehingga apabila ingin membudidayakan tanaman ini membutuhkan lahan yang luas.
Komentar