PURING
PURING
Tanaman puring (Codiaeum variegatum) atau biasanya dikenal dengan nama kroton merupakan tanaman hias yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat. Sebab, memiliki nilai estetika dari ragam bentuk, corak, dan warna yang begitu variatif sehingga dimanfaatkan sebagai tanaman hias (Sukmawati et al., 2020). Meski dulunya dikenal sebagai tanaman pendamping makam dan dipandang sebelah mata, karena berfungsi sebagai penanda makam yang sudah menahun. Namun, saat ini tanaman puring justru menjadi peluang besar bagi masyarakat pecinta tanaman sehingga banyak dibudidayakan (Gogahu et al., 2016).
Tanaman ini juga termasuk dalam tanaman hias dengan jenis yang sangat banyak. Di Indonesia sendiri terdapat berbagai jenis tanaman puring yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman hias. Klasifikasi Taksonomi Tanaman Puring Kingdom Plantae Divisi Magnoliphyta Kelas Magnoliopsida Ordo Euphorbiales Famili Euphorbiaceae Genus Codiaeum Spesies Codiaeum varigetum Tabel taksonomi tanaman puring. Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Vanili, Harga Fantastis Manfaat Selangit (2022) Jenis-Jenis Tanaman Puring Ada beberapa jenis tanaman puring, berikut penjelasan 8 di antaranya. Tanaman puring merupakan tanaman hias yang memiliki banyak varietas, di mana terdapat perbedaan dari bentuk, corak, dan warna daun. Beragam jenis dari tanaman puring juga memiliki nilai estetika dan ekonomis yang berbeda-beda bagi masyarakat.
Berikut ini beberapa jenisnya yang terdapat di Indonesia.
1. Puring Kura-Kura Puring jenis ini memiliki daun agak berkerut dengan corak seperti tempurung kura-kura yang memiliki susunan warna hijau, kuning, merah, dan coklat.
2. Puring Emping Puring jenis emping atau kuping memiliki daun yang agak bundar bergelombang. Daun jenis emping juga berukuran kecil dan cukup tebal yang mempunyai warna dominan kuning dan hijau. 3. Puring Jet Puring jet mempunyai bentuk daun seperti pesawat, di mana memiliki daun berlobus
3 (tri-lobed) dengan warna yang bervariasi burgundy, hijau, jingga, hingga kuning.
4. Puring Apel Puring apel memiliki daun yang berbentuk seperti apel, yang mana daunnya berukuran besar dan lebar dengan bercak-bercak putih. Daun dari jenis puring apel ini juga tersusun rapat seperti spiral dengan warna kuning dan hijau.
5. Puring Jengkol Puring jengkol memiliki bentuk dan warna mirip seperti jengkol, karena jenis ini mempunyai bentuk daun yang bundar dan permukaan bawah daun yang berwarna coklat kehitam-hitaman.
6. Puring Teri Puring jenis ini mempunyai bentuk daun memanjang kecil-kecil yang mirip seperti teri, serta puring teri juga memiliki ciri yang hampir sama dengan jenis puring jari.
7. Puring Dasi Puring dasi memiliki bentuk daun yang panjang dan juga pendek, serta mirip dengan bentuk dasi kupu-kupu. Jenis ini memiliki warna daun perpaduan kuning, hijau, dan merah.
8. Puring Timun Jenis puring timun memiliki ujung yang bulat dan menyerupai bentuk timun. Daun jenis ini juga memiliki warna seperti timun, yaitu daunnya berwarna kuning dan hijau dengan variasi bintik kedua warna tersebut.
Manfaat Tanaman Puring Saat ini tanaman puring banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias yang memiliki keindahan pada corak daunnya. Beberapa jenis tanaman puring memiliki keindahan bentuk, warna, dan corak daun yang sangat bervariasi serta menarik. Daun puring juga mempunyai kemampuan untuk mendegradasi atau menyerap polutan di udara. Banyak penelitian yang menyatakan jika tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjang program penghijaun untuk mengurangi dampak berbagai pencemaran udara (Bororing et al., 2022).
Tak hanya dikenal sebagai tanaman hias, tanaman puring ini juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Banyak kandungan yang terdapat di dalamnya, sehingga digunakan sebagai tanaman herbal. Berikut beberapa manfaat tanaman puring bagi kesehatan:
1. Memperlancar Keluarnya Keringat Meminum rebusan daun puring muda secara teratur dapat membantu mengeluarkan keringat secara alami, dimana keluarnya keringat dapat menjaga kesehatan tubuh.
2. Meredakan Sakit Perut Daun puring memiliki khasiat untuk meredakan rasa sakit perut ringan, yaitu dengan cara memetik dan mencuci beberapa daun puring muda, lalu tumbuk hingga halus dan setelah itu balurkan pada area perut yang sakit.
3. Mengobati Cacingan Ranting muda tanaman puring dapat dimanfaatkan sebagai obat cacing dan penambah nafsu makan, hal itu dapat dilakukan dengan cara meminum air rebusan ranting secara teratur.
Cara Menanam dan Merawat Tanaman Puring Untuk menanam dan merawat tanaman puring, caranya cukup mudah kok, simak langkah-langkah berikut ya! Berikut ini cara menanam dan merawat tanaman puring dengan baik. 1. Lakukan Pembibitan Pembibitan dapat dilakukan dengan cara perbanyak biji, stek batang maupun mencangkok. Pilihlah batang bunga yang kuat dan sehat, lalu lakukan kerok batang tersebut untuk mendapatkan bibitnya. 2. Siapkan Media Tanam Media tanam puring baiknya sudah disiapkan sebelum pembibitan. Media tanam ini akan diberikan pupuk kandang, humus hitam, pakis halus, dan pasir sebagai bahan campuran media tanam. 3. Lakukan Penanaman Buatlah lubang pada media tanam dengan ukuran 5-10 cm, hal itu bertujuan agar pertumbuhan akar menjadi lebih kuat dan dapat bertahan dalam waktu yang lama. 4. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman baik dilakukan 1-2 kali sehari pada pagi atau sore hari. Pemupukan dapat menggunakan pupuk kandang yang diberikan setiap 2 bulan sekali dan pupuk NPK 1 bulan sekali (
Komentar
makasi sudah memberitahu
makasi sudah memberi tahu pohon puring