JAMBU JAMAIKA
JAMBU JAMAIKA
Jambu bol, jambu
kepal, jambu dersono, atau jambu jamaika adalah
salah pohon buah
yang termasuk kedalam tanaman Jambu-jambuan. Buah
jambu ini memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan lebih padat
dibandingkan dengan jambu
air. Tidak begitu jelas mengapa namanya demikian karena bol (bahasa
Melayu) atau bool (bahasa Sunda) yang berarti "pantat".
Nama-nama daerahnya di antaranya jambu bo, jambu jambak (Min.), jambu bool (Sd.), nyambu rakte (Bl.), jambu bolo (Mak.), jambu bolu (Bug.). Juga, jambu darsana, dersana, tersana (Jw., Md.); kupa maaimu (Sulut); nutune, lutune, lutu kau, rutuul (Mal.) dan lain-lain.
Dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Malay apple, sementara nama
ilmiahnya adalah Syzygium malaccense (yang berarti: ‘berasal
dari Malaka’)
menunjuk pada salah satu wilayah asal-usulnya
Pohon yang
berukuran sedang,[2] hingga sekitar 15 m. Batang lurus,
gemangnya hingga 20–45 cm, bercabang rendah dan bertajuk rimbun padat
sampai membulat, memberikan naungan yang berat.
Daun tunggal
terletak berhadapan, dengan tangkai pendek 1-1,5 cm, yang
tebal dan kemerahan ketika muda. Helaian daun lonjong, besar, menjorong, 15-38
x 7–20 cm, tebal agak kaku seperti jangat.
Karangan bunga muncul
pada bagian ranting yang tak berdaun (sering pula pada cabang dekat batang
utama), bertangkai pendek dan menggerombol, berisi 1-12 kuntum. Bunga merah
agak ungu atau jambon, berbilangan 4, bergaris tengah 5–7 cm; tabung
kelopak panjang 1,5–2 cm; helai mahkota merah, lonjong, bundar telur atau
bundar, 1,5–2 cm; benang sari banyak, panjang s/d 3,5 cm; panjang
tangkai putik 3-4,5 cm.
Buah buni berbentuk bulat sampai menjorong, dengan garis tengah 5–8 cm, merah tua, kuning keunguan, atau keputihan. Daging buah padat, tebal 0,5-2,5 cm, putih dengan banyak sari buah dan wangi yang khas, asam manis sampai manis. Bijinya sebutir, bulat kecoklatan, berukuran besar dan berdiamater 2,5-3,5 cm.
Buah jambu bol biasa disajikan
sebagai buah meja. Rasanya ada yang manis, ada yang asam, ada pula yang sepat.
Jambu bol, bersama dengan jambu
air dan jambu
semarang atau jambu
cincalo memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat
saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan
sebagai salah satu bahan rujak. Namun
bisa pula kita gunakan buah yang belum masak sebagai rujak.[2] Aneka jenis jambu ini
juga dapat disetup atau
dijadikan asinan.[4]
Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya lebih disukai orang. Bahkan, pada zaman Hindia Belanda dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-besaran. Namun kini, dia hanya digunakan sebagai tanaman pekarangan saja. Sastrapradja et al (1980) beralasan bahwa "... karena tidak adanya peremajaan sehingga banyak pohon tua yang mati dan tidak produktif." Di antara ketiga jenis spesies berikut ini -jambu batu (Psidium guajava), jambu air (Syzygium aquaeum), jambu semarang (Syzygium samarangense),- jambu bol termahal di antara ketiganya.
Kulit batangnya digunakan
sebagai obat seriawan. Sedangkan kayunya yang keras dan
kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah.
Klasifikasi Ilmiah
|
|
Divisi |
|
Subdivisi |
|
Klad |
|
Klad |
|
Klad |
|
Klad |
|
Klad |
|
Klad |
|
Klad |
|
Ordo |
|
Famili |
|
Genus |
|
Spesies |
Syzygium malaccense |
Komentar
jambu jamaika adalah salah pohon buah yang termasuk kedalam tanaman
jambu jamaika adalah salah satu pohon buah yang termasuk kedalam tanaman Jambu-jambuan